Buku Koperasi dalam Sistem Banjar mengupas bagaimana kelembagaan adat Bali, khususnya banjar, berperan penting dalam membentuk praktik koperasi yang berakar pada nilai gotong royong, menyama braya, dan kebersamaan. Banjar tidak hanya berfungsi sebagai unit sosial dan budaya, tetapi juga sebagai wadah pengelolaan ekonomi kerakyatan yang khas, dimana sistem iuran, kas banjar, dan paruman menjadi cikal bakal pengelolaan koperasi modern.

Di dalam buku ini dibahas:

• Sejarah dan akar sosial koperasi adat, yang muncul dari praktik kolektif kas banjar.
• Sistem pengelolaan keuangan banjar, mulai dari iuran, dana sosial, hingga pemanfaatan kas untuk usaha produktif.
• Tantangan dan hambatan koperasi banjar, termasuk modernisasi, globalisasi, dan kebutuhan digitalisasi.
• Peran pemimpin banjar seperti kelian, bendahara, dan tokoh adat dalam menjaga akuntabilitas dan kepercayaan sosial.
• Sinergi koperasi adat dengan koperasi formal, serta peluang integrasi dalam kerangka pembangunan ekonomi Bali yang berkelanjutan.
• Pemberdayaan generasi muda, agar koperasi banjar tetap relevan di tengah dinamika zaman.
• Roadmap pengembangan koperasi adat, dengan menekankan pentingnya pelatihan manajemen keuangan, kewirausahaan, dan teknologi digital.

Dengan menggabungkan perspektif akademik, studi kasus lapangan (seperti KSU Banjar Taman Kelod, Banjar Creative Space, dan praktik di Desa Adat Penglipuran), serta teori koperasi modern, buku ini menghadirkan pemahaman komprehensif tentang bagaimana banjar dapat menjadi model ekonomi kerakyatan berbasis kearifan lokal yang mampu menjawab tantangan era globalisasi.

Buku ini ditujukan bagi mahasiswa, peneliti, praktisi koperasi, pengurus banjar, serta siapa saja yang tertarik pada kajian sosial-ekonomi berbasis adat Bali.